Sejak di berlakukan kebijakan pembatasan penggunaan antibiotik dalam dunia peternakan. Banyak peternak yang merasakan dampak dari kebijakan tersebut.
Kebijakan yang dikeluarkan bermaksud untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik dari hewan ke manusia saat mengkonsumsi produk hasil peternakan.
Namun akibat kebijakan ini berpengaruh negatif bagi peternak. Banyak pelaku bisnis dalam dunia peternakan merasakan pertumbuhan ternak mereka sedikit terhambat. Hal ini terjadi karena adanya aturan pencabutan AGP (Antibiotic Growth Promotor) yang biasa di gunakan sebagai bahan pengisi ransum pakan ternak.
Untuk beradaptasi dengan kebijakan tersebut pelaku bisnis dalam dunia peternakan beralih ke penggunaan suplemen dan antibiotik herbal untuk memaksimalkan pertumbuhan binatang ternak mereka.
Mulai dari peternak unggas jenis pedaging dan petelur banyak memanfaatkan bahan herbal untuk menunjang keberhasilan bisnis mereka di dunia peternakan.
Hal ini tak lain karena efek dan khasiat penggunaan herbal tersebut dirasakan memang sangat berpengaruh signifikan dalam pertumbuhan,imunitas serta hasil produksi peternakan yang menunjukan hasil yang positif.
Maka di era sekarang ini penggunaan jamu-jamu an serta produk herbal lainnya tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan kesehatan manusia.Hal ini dibuktikan mulai bermunculan produk herbal yang dikemas dan di produksi pabrikan besar yang bergerak dalam bidang produsen obat dan suplemen ternak.
Meskipun sudah tersedia suplemen dan herbal yang secara mudah bisa kita dapatkan di Poultry peternakan. Tidak ada salahnya kalau kita berusaha untuk membuat sendiri produk herbal tersebut.
Karena bahan dasar yang digunakan tersedia melimpah di bumi nusantara yang sejak dulu terkenal akan kekayaan tumbuhan obatnya.
Hal ini tentunya dengan tujuan juga untuk pengeluaran yang lebih efisien dibandingkan kita membeli produk buatan pabrik.
Dalam pembuatan Probiotik Herbal ini kita akan membuat jenis herbal yang di dipadukan dengan probiotik melalui proses fermentasi.
Fermentesi tersebut bertujuan untuk membuat jamu herbal dapat disimpan lebih lama (Tidak perlu merebus tiap hari) penyimpanan bisa sampai 2-3bulan.
Selain bertujuan untuk penyimpanan dalam jangka panjang proses fermentasi tersebut bertujuan untuk mengembang biakan mikroba yang terdapat pada stater fermentasi.
Dalam proses perkembangbiakannya mikroba tersebut juga menghasilkan senyawa enzim serta antibiotik alami yang berperan penting dalam kesehatan ternak.
Untuk stater fermentasi kita bisa menggunakan:
1.EM4 (Efektif microorganisme 4)
2.Yakult
3.Starbio
4.Susu kefir.
Semakin banyak jenis mikroba probiotik yang terkandung dalam stater fermentasi lebih baik. Oleh karena itu usahakan stater yang digunakan yang memiliki jenis mikroba probiotik lebih lengkap.
Probiotik sendiri merupakan sekumpulan mikroba yang berperan positif dalam membantu proses pencernaan. Sekumpulan mikroba probiotik tersebut mampu menghasilkan senyawa enzim diantaranya adalah:
-Enzim silanase yang berperan dalam proses memecah serat yang terkandung dalam pakan.
-Enzim Protease yang berfungsi memecah protein yang terperangkap dalam ikatan kompleks agar terbebas,sehingga mudah terserap dalam organ pencernaan.
Kesimpulanya penggabungan herbal dan probiotik adalah:
1.Dengan kandungan senyawa yang terdapat dalam herbal berfungsi untuk antibiotik alami sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh ternak. Sehingga pertumbuhan ternak dapat lebih maksimal.
2.Probiotik tadi bertujuan untuk membantu memecah senyawa nutrisi dalam pakan sehingga penyerapan nutrisi oleh usus halus bisa lebih sempurna.
Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal otomatis penggunaan pakan lebih efisien karena tidak ada nutrisi yang terbuang melalui kotoran.
Sehingga bau kotoran bisa berkurang karena amoniak/bau kotoran terjadi karena protein yang tidak teserap sempurna dan keluar bersama kotoran ternak.
Dengan penggunaan probiotik herbal tersebut mampu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh ternak serta membantu proses penyerapan nutrisi dalam organ pencernaan sehingga tidak ada lagi nutrisi yang terbuang bersamaan dengan kotoran.
Cara membuat Probiotik Herbal
Untuk membuat probitik herbal kita memerlukan beberapa bahan:
1.Kunyit 1kg
2.Temulawak 5ons
3.Jahe 2,5ons
4.Daun sirih 3ons
5.Brotowali 5ons
6.asem jawa 2,5ons
7.Gula merah 5ons
8. Stater EM4 200ml (bisa EM4 pertanian/peternakan/perikanan)
9.Air segar 15liter
10. Satu buah jeligen bekas minyak yang pada tutupnya kita pasang dop ban sepeda motor. Ini berfungsi untuk mengeluarkan gas yang terjadi pada saat proses fermentasi.
Langkah Pembuatan
1.Kunir, temulawak dicuci bersih diblender halus kemudian masukkan kejerigen.
2.Jahe,daun sirih,brotowali cuci bersih kemudian di blender tambahkan air 5liter dan direbus hingga mendidih.
3.Asem jawa direbus kemudian diperas/dioleni hingga seperti bubur dan dibuang bijinya.
4.Gula jawa tambahkan air setengah liter kemudian direbus hingga mencair.
Proses Fermentasi
Setelah semua bahan yang direbus dingin, segera masukkan bahan ke dalam jerigen dan tambahkan stater EM4 200ml.
Kemudian tutup rapat hingga tidak ada udara yang keluar atau masuk kedalam jerigen.
Usahakan sebelum menambahkan stater EM4 kondisi bahan benar-benar dingin (Agar mikroba tidak mati karena panas). Simpan pada tempat sejuk/ruangan suhu kamar.
Agar proses fermentasi berhasil usahakan jerigen dalam kondisi anaerob tidak ada sirkulasi udara masuk atau keluar. Fermentasi dilakukan selama 2minggu, sehari sekali kita kocok jerigen agar bahan terfermentasi dengan sempurna.
Tanda fermentasi berhasil adalah:
1.Adanya gas yang muncul selama proses fermentasi ditandai dengan jeligen akan menggembung karena tekanan gas yang dihasilkan dari dalam. Untuk menghindari jeligen pecah karena tekanan gas. Kita bisa menekan dop yang terpasang pada tutup jeligen untuk mengeluarkan gas.
2.saat kita tekan dop pada tutup tercium bau segar khas jamu kunir asem /gulas (bukan bau busuk), apabila tercium bau busuk kemungkinan besar proses fermentasi gagal.
Setelah 2 minggu proses fermentasi ramuan probiotik herbal kita tuang dan saring ampasnya kemudian ampas bisa kita buang.
Air hasil fermentasi sudah bisa kita berikan ke ternak. Dengan dosis pemakaian,
-Ayam/Itik/bebek/puyuh :
5-10ml tiap 1liter air.
-Kambing: melalui sistem cekok seminggu sekali 100ml untuk kambing yang masih kecil dosis separohnya saja. Atau bisa juga di campurkan ke komboran seminggu 2x 100ml.
Karena bahan yang dibuat semua alami untuk dosis bisa disesuaikan saja karena kemungkinan besar tidak ada bahaya efek samping.
0 Comments